Salah satu komponen utama yang dipakai dalam pembuatan peralatan
elektronika adalah PCB (Printed Circuit Board). PCB ditemukan pada 1936
oleh Dr.Paul Eisner yang pada saat itu baru dikenal PCB single layer
(lapis satu). pada 1942 Dr. Paul Eisner mulai memperkenalkan PCB double
layer (lapis dua) yang kemudian dipatenkan pada 2 Februari 1943. Adapun
macam-macam PCB yang ada dalam peralatan elektronika seperti amplifier,
radio, televisi, komputer dan peralatan elektronik lainnya terdiri dari:
1. PCB single layer (lapis satu)
2. PCB double layer (lapis dua)
3. PCB multi layer (lapis banyak)
Ketiga jenis PCB tersebut diproduksi dalam bentuk kaku (rigid) dan
fleksibel. Apabila dalam membuat desain rangkaian menggunakan PCB lapis
satu tidak memungkinkan, maka desain rangkaian tersebut dapat dibuat
diatas PCB lapis dua atau PCB lapis banyak.
Sebelum ditemukan PCB, rangkaian elektronika dibuat diatas lempengan
substrat phenolic (pertinak) yang diberi paku-paku matrik. lalu
berkembang dengan menggunakan lempengan papan
phenolic/epoxy/kertas/fibre glass dengan kawat diatasnya sehingga
membentuk rangkaian yang diinginkan. Dengan adanya penemuan PCB lapis
satu kemudian diikuti dengan PCB lapis dua maka pemasangan komponen pada
PCB menjadi lebih praktis.
PCB yang ada saat ini dapat dibedakan dalam beberapa kategori. Dalam
postingan ini akan dibahas mengenai PCB yang dibentuk dari bahan organik
sebagai dielektriknya dan lapisan tembaga sebagai konduktornya.
Fungsi PCB
PCB berfungsi sebagai penyangga komponen secara mekanis. Dengan adanya
PCB, hubungan listrik antar komponen dapat dibentuk sesuai kebutuhan.
Banyak keuntungan yang diperoleh dengan menggunakan PCB, antara lain:
- memperkecil penggunaan dimensi ruang
- memperkecil kesalahan pada saat menghubungkan komponen
- tercapai kondisi yang aman untuk komponen yang terpasang
- mudah dibuat sistem pendinginnya
- pada saat perbaikan mudah dilepas dari modulnya
- modifikasi dapat dibuat dengan mudah, bila diinginkan
- mudah mengatasi konduktivitas panas yang terjadi
- keandalannya tinggi
- karakteristik listriknya mudah dipantau
- mudah diproduksi secara cepat dan banyak
Sifat Fisik PCB
Secara garis besar, PCB merupakan suatu pola jalur yang terbuat dari
logam (konduktor) dan terbentuk diatas papan isolator. Pembentukan bahan
konduktor diatas bahan isolator dapat dilakukan dengan dua cara yaitu
dengan 'penambahan' atau 'pengurangan'. Tetapi biasanya cara pengurangan
lebih umum digunakan. Metode pengurangan dapat dibagi menjadi dua, yang
pertama dengan menggunakan larutan kimia yang bersifat asam yang kedua
menggunakan larutan kimia yang bersifat basa.
Struktur PCB berdasarkan bahan pembentuknya yaitu:
1. Substrat yang bersifat isolator
2. Lapisan tembaga yang bersifat konduktor
Substrat yang bersifat isolator biasanya dibentuk dari bahan resin dan
bahan dasar yang bersifat penguat. Sedangkan lapisan tembaga yang
bersifat konduktor terletak diatas substrat tersebut. Asosiasi industri
komponen elektronika yang lebih dikenal dengan NEMA (National Electrical
Manufacturers Association), telah mengeluarkan berbagai ketentuan yang
harus dipenuhi pihak industri komponen. Salah satu ketentuannya adalah
berbagai standar produksi PCB.
Sekarang ini dipasaran beredar banyak jenis PCB dengan karakteristik
berbeda satu sama lain. Oleh karena itu, berikut dapat dilihat beberapa
contoh penggunaan PCB berdasarkan bahan pembentuknya.
- Paper Base Phenolic
Jenis papan ini mempunyai kode spesifikasi XXXP atau XXXPC dengan warna
dasar papan coklat, terbuat dari kertas dengan resin phenolic. Nilai
konstanta dielektriknya 4.1 (diukur pada 1 MHz), hanya diproduksi jenis
lapis satu, kurang tahan pada temperatur solder (mudah mengelupas).
Jenis ini hanya digunakan pada frekwensi dibawah 10 MHz, misalnya pada
rangkaian amplifier, audio atau power supply.
-Paper Base Epoxy
Jenis papan ini mempunyai kode spesifikasi FR-3 dan diproduksi dalam
bentuk papan lapis satu dan lapis dua, terbentuk dari resin epoxy dengan
kertas sebagai bahan pengerasnya. Nillai konstanta dielektriknya pada 1
MHz adalah 4.2-4.3, biasa dipakai pada rangkaian yang bekerja pada
frekwensi dibawah 1 GHz.
-Glass Base Epoxy
Jenis papan ini memiliki kode spesifikasi FR-4, FR-5 dan G-10.
Warnanya sedikit transparan dan diproduksi dalam bentuk papan lapis satu
dan lapis dua. Jenis ini lebih tahan pada temperatur solder. Nilai
konstanta dielektriknya pada 1 MHz adalah 4.3-4.6, terbuat dari resin
epoxy dengan bahan dasar keramik glass. Biasa dipakai pada frekwensi
dibawah 1 GHz dan juga dapat dipakai sebagai bahan PCB multi layer
(lapis banyak).
-PTFE Impregnated Glass
Kode spesifikasinya adalah GT, GX dan GPO, warnanya abu kehijauan, diproduksi sebagai papan lapis satu dan lapis dua, terbuat
dari resin teflon dengan bahan pengisi dari glass cloth. Nilai
konstanta dielektriknya pada 1 MHz = 2.5-2.8, biasa dipakai dalam
rangkaian microwave (diatas 1 GHz).
-Paper Composite Base Impregnated Epoxy
Kode spesifikasinya adalah CEM-1 dan CEM-2. Nilai dielektriknya pada 1 MHz = 4.1 - 4.4, dibentuk
dari bahan komposit kertas yang diimpregnasi dengan resin epoxy. Kedua
permukaanya dilapisi dengan bahan pengisi lain yang diimpregnasi dengan
resin yang jenisnya sama dengan resin tersebut. Komposisi inilah yang
menyebabkan jenis ini memiliki harga yang lebih tinggi. Selain itu,
jenis PCB ini dapat digunakan untuk pemakaian yang membutuhkan kekuatan
fisik lebih tinggi misalnya barang elektronik untuk industri otomotif.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar